
Home » Archives for 2010
Demitologisasi Gunung Merapi
Diposting oleh admin on Rabu, 03 November 2010

NUZULUL QUR'AN
Diposting oleh admin on Jumat, 27 Agustus 2010
Silaturrohmi sebagai Kaderisasi Informal
Diposting oleh admin on Kamis, 26 Agustus 2010
Kadang sering tersirat di benak pengurus baru bahwa pengurus sebelumnya itu mungkin sedang mengalami keemasan dan tidak mengalami hal yang sulit yang mereka hadapi saat ini. Padahal asumsi
Teori Kepemimpinan
Diposting oleh admin on Selasa, 27 Juli 2010
Duhai Allah yang Maha Menatap, karuniakanlah kepada kami ilmu yang membuat kami dapat mengenal RasulMu, yang membuat kami tetap lurus berjalan di jalanMu. Wahai yangMaha Mendengar, lindungi pertemuan ini dari ilmu dan amal yang menyesatkan. Amin Ya Robbal’alamin.
Saudara-saudaraku Sekalian,
Indonesia dengan hampir 200 juta umat Islam, kalau saja bisa memiliki pemimpin yang sangat tangguh akan menjadi luar biasa. Karena jatuh bangun kita tergantung pada pemimpin. Pemimpin
LSM Perlu Terobosan Baru
Diposting oleh admin on Sabtu, 24 Juli 2010

Bukan hanya di tengah masyarakat LSM mendapat nilai plus, tetapi dikalangan penentu kebijakan public seperti ekskutif dan legislative juga senantiasa diajak sebagai mitra patner kerja untuk bisa berpartisipasi membangun bangsa ini. Terlepas nanti ada saling kritik dan koreksi dan sebagainya.
Kemudahan dalam mengakses dana dari donor sering dimanfaatkan oleh banyak orang untuk mendirikan LSM-LSM jadi-jadian untuk bisa mengakses dana tersebut. LSM jadi-jadian ini sering mengajukan proposal ke donor tapi pelaksanaan programnya dilapangan tidak jalan. Hal ini yang membuat citra LSM di masyarakat dan kalangan donor menjadi negative.
Akibatnya kepercayaan lembaga donor terhadap LSM menjadi merosot dan saat ini untuk bisa mendapatkan kucuran dana dari donor, LSM dituntut untuk lebih bisa memperbaiki berbagai hal baik di lembaganya sendiri maupun autput capain program yang dijalankan. Perekrutan personel yang masuk di LSM yang sembarangan juga bisa menjadikan pencitraan dan autput program LSM sendiri menjadi jelek.
Dalam salah satu rangkaian peluncuran buku “Akuntabilitas LSM : Politik, Prinsip & Inovasi” yang diterbitkan oleh Pokja OMS bekerjasama dengan LP3ES (Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial) di Hotel Agas Solo untuk LSM se-eks Karisidenan Surakarta beberapa waktu yang lalu. Rustam Ibrahim, Ketua Steering Committee Pokja OMS yang juga merupakan senior aktifis LSM yang menjadi salah satu pembicara acara tersebut menekankan agar LSM-LSM bisa segera memperbaiki citra LSM seperti pada awal munculnya LSM di Indonesia sebagai lembaga diluar pemerintah yang bisa terlibat aktif berpartisipasi dalam pembangunan untuk membela kaum terpinggirkan.
LSM harus bisa membenahi diri sebagai lembaga public yang benar-benar bisa dipertanggungjawabkan akan berbagai hasil kerja dan managemen lembaganya. Dalam acara tersebut banyak terlontar keresahan LSM-LSM akan permasalahan donor yang mulai susah di dapat. Tidak heran karena memang sebagian besar LSM di Indonesia ini hidupnya masih bergantung dengan donor. Hanya sedikit LSM yang sudah bisa hidup dengan mengandalkan dana dari pengelolaan kekayaan lembaga.
Untuk itu para peserta diskusi banyak yang mengusulkan agar LSM bisa mandari dan bisa mencari terobosan baru untuk mendapatkan dana agar lembaga tetap bisa mengadvokasi masyarakat dan terus berjalan meskipun tidak ada dari donor. Mereka juga mengakui bahwa dengan adanya donor LSM jadi geraknya lebih banyak tergantung donor dan banyak program lembaga yang tidak ada donornya jadi tidak berjalan.
Salah satu peserta dari LSM di Wonogiri bahkan mengusulkan agar para pegiat LSM itu yang direkrut itu berasal dari orang yang memang sudah mempunyai penghasilan yang mapan agar nanti ketika di LSM bisa lebih total untuk mengabdi untuk bangsa ini, “ Bukan hanya sibuk memperkaya dirinya lewat LSM”, tambahnya. Usulan tersebut mendapat tepuk tangan yang riuh dari para peserta.
Dengan kesadaran bersama para peserta mengusulkan agar LSM juga bisa mengakses dana dari APBN/APBD yang sebenarnya ada untuk kegiatan-kegiatan advokasi. Sayangnya dana-dana tersebut masih belum bisa diakses karena minimnya relasi LSM dengan penentu kebijakan. Akhirnya dana tersebut hanya bisa diakses oleh orang-orang atau LSM yang dekat dengan penguasa bahkan hanya LSM jadi-jadian buatan para pejabat. Sungguh amat di sayangkan.
Oleh: Sulatri akan kerja di LSM kini juga mempunyai prestise yang dianggab bagus ditengah masyarakat.
Bukan hanya di tengah masyarakat LSM mendapat nilai plus, tetapi dikalangan penentu kebijakan public seperti ekskutif dan legislative juga senantiasa diajak sebagai mitra patner kerja untuk bisa berpartisipasi membangun bangsa ini. Terlepas nanti ada saling kritik dan koreksi dan sebagainya.
Kemudahan dalam mengakses dana dari donor sering dimanfaatkan oleh banyak orang untuk mendirikan LSM-LSM jadi-jadian untuk bisa mengakses dana tersebut. LSM jadi-jadian ini sering mengajukan proposal ke donor tapi pelaksanaan programnya dilapangan tidak jalan. Hal ini yang membuat citra LSM di masyarakat dan kalangan donor menjadi negative.
Akibatnya kepercayaan lembaga donor terhadap LSM menjadi merosot dan saat ini untuk bisa mendapatkan kucuran dana dari donor, LSM dituntut untuk lebih bisa memperbaiki berbagai hal baik di lembaganya sendiri maupun autput capain program yang dijalankan. Perekrutan personel yang masuk di LSM yang sembarangan juga bisa menjadikan pencitraan dan autput program LSM sendiri menjadi jelek.
Dalam salah satu rangkaian peluncuran buku “Akuntabilitas LSM : Politik, Prinsip & Inovasi” yang diterbitkan oleh Pokja OMS bekerjasama dengan LP3ES (Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial) di Hotel Agas Solo untuk LSM se-eks Karisidenan Surakarta beberapa waktu yang lalu. Rustam Ibrahim, Ketua Steering Committee Pokja OMS yang juga merupakan senior aktifis LSM yang menjadi salah satu pembicara acara tersebut menekankan agar LSM-LSM bisa segera memperbaiki citra LSM seperti pada awal munculnya LSM di Indonesia sebagai lembaga diluar pemerintah yang bisa terlibat aktif berpartisipasi dalam pembangunan untuk membela kaum terpinggirkan.
LSM harus bisa membenahi diri sebagai lembaga public yang benar-benar bisa dipertanggungjawabkan akan berbagai hasil kerja dan managemen lembaganya. Dalam acara tersebut banyak terlontar keresahan LSM-LSM akan permasalahan donor yang mulai susah di dapat. Tidak heran karena memang sebagian besar LSM di Indonesia ini hidupnya masih bergantung dengan donor. Hanya sedikit LSM yang sudah bisa hidup dengan mengandalkan dana dari pengelolaan kekayaan lembaga.
Untuk itu para peserta diskusi banyak yang mengusulkan agar LSM bisa mandari dan bisa mencari terobosan baru untuk mendapatkan dana agar lembaga tetap bisa mengadvokasi masyarakat dan terus berjalan meskipun tidak ada dari donor. Mereka juga mengakui bahwa dengan adanya donor LSM jadi geraknya lebih banyak tergantung donor dan banyak program lembaga yang tidak ada donornya jadi tidak berjalan.
Salah satu peserta dari LSM di Wonogiri bahkan mengusulkan agar para pegiat LSM itu yang direkrut itu berasal dari orang yang memang sudah mempunyai penghasilan yang mapan agar nanti ketika di LSM bisa lebih total untuk mengabdi untuk bangsa ini, “ Bukan hanya sibuk memperkaya dirinya lewat LSM”, tambahnya. Usulan tersebut mendapat tepuk tangan yang riuh dari para peserta.
Dengan kesadaran bersama para peserta mengusulkan agar LSM juga bisa mengakses dana dari APBN/APBD yang sebenarnya ada untuk kegiatan-kegiatan advokasi. Sayangnya dana-dana tersebut masih belum bisa diakses karena minimnya relasi LSM dengan penentu kebijakan. Akhirnya dana tersebut hanya bisa diakses oleh orang-orang atau LSM yang dekat dengan penguasa bahkan hanya LSM jadi-jadian buatan para pejabat. Sungguh amat di sayangkan.
Oleh: Sulatri
Lomba Penulisan Sejarah dan Penyusunan Direktori PMII Cabang/Koordinator Cabang se-Indonesia
Diposting oleh admin on Kamis, 15 Juli 2010
Sejarah kerapkali dipahami sebagai peristiwa masa lalu. Dan peristiwa masa lalu itu dianggap sebagai titik pijak, sumber dari berbagai nilai yang dapat mempengaruhi pemahaman dan cara pandang terhadap realitas kekinian dan memaknai masa depan.
Pemahaman sejarah seperti ini meniscayakan adanya benang merah antara peristiwa masa lalu dengan kondisi sosial saat ini dan masa depan. Apa yang terjadi saat ini tidak lepas dari proses panjang pergulatan manusia pada era sebelumnya. Pengalaman manusia akan histori dirinya, komunitasnya, dan bahkan negara-bangsanya, juga dapat menyediakan medium untuk meneropong masa depan.
Kini, PMII menapaki usianya yang ke-50 tahun. Usia yang tidak tergolong muda lagi. Fase historis yang cukup panjang tersebut menuntut semua kader dan alumni PMII merefreksikan setiap gerak dan langkah organisasi. Refleksi atas perjalanan panjang sejarah PMII itu tidak akan maksimal jika tidak memiliki dokumen historis yang cukup lengkap dan representatif, termasuk histori perkembangan PMII di berbagai daerah.
Atas dasar itu, Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) berikhtiar untuk menyusun ‘Direktori PMII Cabang/Koordinator Cabang se-Indonesia’. Penyusunan direktori tersebut diawali dengan pelaksanaan lomba penulisan sejarah PMII Cabang/Koordinator Cabang se-Indonesia.
TUJUAN PROGRAM
Memunculkan kesadaran historis bagi semua kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia.
Memberikan sumbangsih bagi kelengkapan dokumen organisasi dan data sejarah PMII di tingkat nasional dan daerah.
Meningkatkan kemampuan menulis kader PMII
TEMA PROGRAM
“PMII: Setengah Abad Berkhikmat untuk NU dan Bangsa”
LANDASAN KEGIATAN
-Al-Qur’an dan Al-Hadits
-UUD 1945 dan Pancasila
-AD/ART PMII
-Program kerja Bidang Media Opini Publik PB PMII
SCHEDULE PROGRAM
-Pengumpulan Tulisan : Tanggal 15 Juli s/d 20 September 2010
-Prosesi Seleksi Tulisan : Tanggal 21 September s/d 28 September 2010
-Edit dan Layout Buku : Tanggal 29 September s/d 1 Oktober 2010
-Cetak Buku : 2 Oktober s/d 9 Oktober 2010
-Launching Buku : 10 Oktober 2010 di Hotel Acacia Jakarta.
-Distribusi Buku : Tentatif
PELAKSANA PROGRAM
Pelaksana kegiatan ini adalah Bidang Media dan Opini Publik Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia.
TIM SELEKSI DAN EDITOR
-Muhyiddin Arubusman (Ketua Mabinas PB PMII)
-Affandi Mukhtar (Sekretaris Mabinas PB PMII)
-Arif Mudatsir Mandan (Ketua Umum PB IKA-PMII)
-Effendy Choirie (Sekeretaris Jenderal PB IKA-PMII)
-Muhammad Rodli Kaelani (Ketua Umum PB PMII)
-Zaini Shofari (Sekjen PB PMII)
-Muhammad Khusen Yusuf (Ketua Bidang Media dan Opini Publik PB PMII)
-Adius Zaelani (Sekretaris Bidang Media dan Opini Publik PB PMII)
-Sejarawan
KETENTUAN PENULISAN
-Karya tulis menggunakan gaya naratif-deskriptif dan menyesuaikan dengan standar penulisan sejarah.
-Sistematika tulisan: a) sejarah awal berdirinya PMII Cabang /Koordinator Cabang, b) profil singkat pendiri, ketua umum-sekretaris umum pertama kali, dan/atau senior yang dinilai paling berpengaruh sepanjang masa di cabang/koordinator cabang setempat, c) perkembangan PMII Cabang/Koordinator Cabang dari masa ke masa, prestasi, tradisi gerakan dan intelektual yang pernah dilakukan dan memiliki nilai historis, d) nama ketua umum-sekretaris umum pertama sampai saat ini, dan e) jumlah komisariat, rayon, dan bila memungkinkan estimasi jumlah kader saat ini (untuk PKC: jumlah cabang)
-Setiap cabang/koordinator cabang hanya boleh mengirimkan satu tulisan. Jika lebih dari satu, pengurus cabang/koordinator cabang disarankan melakukan seleksi terlebih dahulu sebelum dikirimkan ke panitia.
-Ukuran tulisan: minimal 5 sampai 7 halaman, kertas A4, spasi 1, times new roman, font 12.
-Tulisan dikirimkan melalui email: direktori.pmii@gmail.com dan yuswae@gmail.com dan paling lambat diterima panitia pada 20 September 2010.
-Pengirim dianjurkan melampirkan tiga foto yang dinilai paling bersejarah dan bila memungkinkan foto pendiri, ketua umum-sekretaris pertama kali, atau senior yang dinilai paling berpengaruh sepanjang masa di cabang/koordinator cabang setempat.
-Editor berhak mengubah, mengurangi, dan meng-edit tulisan dengan tanpa menghilangkan subtansi dari tulisan yang dikirimkan.
-Semua tulisan akan dibukukan dalam bentuk direktori sejarah PMII Cabang/Koordinator Cabang se-Indonesia.
-Enam tulisan terbaik (Juara 1,2,3 dan harapan 1,2,3) berdasarkan penilaian tim seleksi dan editor akan mendapatkan hadiah:
*Juara I : Tabungan Pemberdayaan Kader Rp 3.000.000, Notebook, Sertifikat, dan Piala Mahbub Junaidi
*Juara II : Tabungan Pemberdayaan Kader Rp. 2.000.000, Blackberry Gemini, Sertifikat, dan Piala Zamroni
*Juara III : Tabungan Pemberdayaan Kader Rp. 1.000.000, Hardisk Eksternal, Sertifikat, dan Piala Subhan ZE
*Juara Harapan I,II, dan III : Masing-masing mendapatkan Tabungan Pemberdayaan Kader Rp 1.000.000 dan sertifikat.
release by Ajie PC PMII Solo
Refleksi 12 Tahun Reformasi: Mahasiswa Sibuk Bermain Facebook
Diposting oleh admin on Sabtu, 29 Mei 2010
Haris Rusly, eksponen mahasiswa 1998 yang dahulu kuliah di UGM dalam diskusi refleksi 12 tahun reformasi di LPH YAPYHI, (19/5/10) mempertanyakan kenapa berbagai fasililitas di kampus dan kemajuan teknologi yang ada tidak dimanfaatkan dengan baik untuk memperjuangkan bangsa. Misalkan saja adanya hot spot internet dikampus justru malah menjadi arena bermain facebook.
Refleksi 12 Tahun Reformasi; Sejarah Kemenangan atau Sejarah Kekalahan?
Diposting oleh admin
Gerakan Mahasiswa Tidak Hanya Sekedar Aksi Turun ke Jalan
Diposting oleh admin on Senin, 03 Mei 2010
dengan
PMII KUDUS MELAKUKAN AKSI DI HARI BURUH BERSAMA ELEMEN LAIN
Diposting oleh admin
Sabtu (1/5) AMAR (Aliansi Mahasiswa dan Rakyat) MENGGUGAT yang terdiri dari berbagai elemen gerakan di Kudus, diantaranya PMII, LMND, BEM STAIN KUDUS, PRD, HMI, FSBDSI, YAPHI dan SPI melakukan aksi di alun-alun simpang tujuh Kudus untuk memperingati hari Buruh se-dunia dengan mengenakan kaos merah dan membuat rantai manusia. Aksi yang dilakukan hari ini adalah salah satu rangkaian peringatan hari buruh, yang sebelumnya AMAR MENGGUGAT juga menggelar mimbar bebas pada hari jum'at malam (30/4) di pertigaan Ngembal dengan berorasi, berpuisi, bernyanyi dan bertetrikal.
PMII Kom Kentingan Kedatangan PKC PMII Jateng
Diposting oleh admin
Meskipun tak ada agenda khusus dalam kedatangan mereka, tapi kedatangan mereka cukup memberi semangat tersendiri kepada sahabat/sahabati komisariat untuk tetap eksis berjuang bersama PMII.Tentunya hal ini menjadi hal yang sangat menarik sekali bagi kader "baru" yang masih hanya berkecipung di dunia kampus untuk menambah semangat mereka bergerak di tingkat yang lebih tinggi. Aji & La3
Mengugah Budaya Tulis di Dunia LSM
Diposting oleh admin on Sabtu, 01 Mei 2010
MUSYAWARAH PIMPINAN DAERAH PKC PMII JATENG 2010 BATURADEN, 24-25 APRIL 2010
Diposting oleh admin on Kamis, 29 April 2010
Pentingya Santri Ponpes Terjun di Masyarakat
Diposting oleh admin on Selasa, 27 April 2010
PMII Jateng Peringati Harlah Emas
Diposting oleh admin on Senin, 26 April 2010

Dalam rangka memperingati Hari Lahir (Harlah) ke-50, Pengurus Koordinator Cabang PMII Jawa Tengah akan menggelar rangkaian kegiatan besar, mulai seminar, bedah buku, doa 100 hari wafatnya Gus Dur dan musyawarah Pimpinan Daerah (Muspimda). Kegiatan yang diberi tajuk Gebyar 50 tahun emas PMII ini akan dilaksanakan selama dua hari di Hotel moro seneng, Batu Raden Banyumas, Sabtu-Ahad (24-25/4.
Sarasehan Ormas Se-Jawa Tengah
Diposting oleh admin
PMII Jateng Adakan Muspimda
Diposting oleh admin
Deklarasi Forum 'Neo-Cipayung"
Diposting oleh admin on Sabtu, 24 April 2010
Acara deklarasi bertempat di Ruang Sidang Paripurna, Gedung DPRD Kota Surakarta ini diisi dengan acara diskusi publik. Dengan menggagas tema "Pergerakan Mahahiswa dulu, sekarang dan masa mendatang; Optimalisasi Peran Gerakan Mahasiswa dalam Masyarakat", salah seorang alumni PMII, Ahmad Rifa'i menjadi pembicara pada acara diskusi mewakili dari kalangan akademisi.
Tema diskusi lebih mengerucut kepada pertanyaan atas posisi gerakan mahasiswa yang dirasa semakin jauh dari basis (masyarakat). (Ajie-DJAKP PMII Solo).
PMII Jateng Desak Pemerintah Tak Lupakan Skandal Century
Diposting oleh admin
Senin, 19 April 2010 | 13:50 WIB
(Vibizdaily-Polhukam) Puluhan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jateng berunjuk rasa karena khawatir skandal Bank Century tenggelam oleh isu lain. Mereka mendesak pemerintah segera menyelesaikannya.
Aksi dimulai dari depan Masjid Baiturrahman, Kawasan Simpanglima Semarang, Senin (19/4/2010). Kemudian, mereka longmarch ke Bundaran Air Mancur dan Kantor DPRD Jateng, Jl. Pahlawan.
Dalam aksinya, pendemo yang mengenakan jaket warna biru itu membawa spanduk dan poster yang berisi tuntutan agar kasus Century diselesaikan, kecaman terhadap koruptor, dan UU BHP yang tak berpihak kepada masyarakat miskin.
"Meski ramai skandal pajak Gayus, satpol PP di Priok, dan lain-lain, kasus Century harus jadi perhatian," kata Ketua PMII Korcab Jateng, Kusdiyanto dalam orasinya.
Sebelum meninggalkan Bundaran Air Mancur, dua aktivis melalukan teatrikal. Mereka bertelanjang dada dan tubuh ditempeli kartu remi. Di depan massa, keduanya bermain kartu.
"Pemerintah jangan terus berjudi. Duit rakyat kok dibuat main-main," tutur peserta aksi.
Aksi yang digelar untuk memperingati ultah ke-50 PMII itu mendapat kawalan ketat aparat. Usai berorasi di pintu gerbang kantor DPRD Jateng, mereka membubarkan diri dengan tertib.
(ma/MA/dtc)
PMII Jateng Desak Pemerintah Tak Lupakan Skandal Century
Diposting oleh admin
Teologi Pembebasan merupakan refleksi bersama suatu komunitas terhadap suatu persoalan sosial, misalnya. Karena itu masyarakat terlibat dalam perenungan-perenungan keagamaan. Mereka mempertanyakan tanggung jawab agama itu seperti apa? Apa yang harus dilakukan agama dalam konteks pemiskinan struktural?
Gustavo Gutierrez, asal Peru, adalah orang pertama yang merangkum paham Teologi Pembebasan lewat bukunya, Teologia de la Liberacion, 1971. Buku itu menjadi pemicu diskusi yang lebih rinci tentang paham Teologi Pembebasan. Tokoh setelah Gustavo, Juan Louise Sguondo dan John Sabrino, adalah pastor yang relatif punya otoritas dan profesional secara akademis. Karena itu pemikiran Teologi Pembebasan menjadi kuat. Teologi Pembebasan menjadi mainstream dan paradigma yang khas Amerika Latin.
Analisis sosial yang paling efektif dan sering digunakan dalam Teologi Pembebasan adalah analisis marxian. Dengan pendekatan marxisme akan diketahui siapa yang diuntungkan atau dirugikan sistem sosial itu. Karena itu tokoh Teologi Pembebasan sangat cocok dengan analisis marxian ini.
Ketika para tokoh Teologi Pembebasan di angkatan laut mengalami tekanan politik, gerakannya justru melebar ke Dunia Ketiga yang memiliki persoalan sama. Misalnya ke beberapa negara Asia yang mayoritas Katolik, seperti Filipina. Yang paling ekspresif memang di Filipina. Boleh dibilang people power yang menjatuhkan Marcos adalah satu corak dari Teologi Pembebasan. Karena Teologi Pembebasan menekankan pada people power dan kedaulatan rakyat.
Di Indonesia, saya tak melihat Teologi Pembebasan masuk lewat Timor Timur. Sebab wilayah ini baru berintegrasi. Yang jelas, berbarengan dengan munculnya LSM-LSM, pada 1970-an muncul pemikiran kritis sebagai counter terhadap teori pembangunan. Beberapa tokoh LSM mensponsori masuknya teori tentang pembebasan dari Amerika Latin. Misalnya Adi Sasono dan Dr. Sritua Arif. Lihat saja bukunya, Indonesia: Ketergantungan dan Keterbelakangan.
Yang dilakukan Romo Sandyawan sebetulnya empowering orang-orang yang termarjinalisasi. Saya tak tahu apakah ia menggunakan pandangan Teologi Pembebasan. Tapi yang menarik adalah concern-nya sebagai agamawan terhadap realitas masyarakat dan gerakan empowerment.
Di kalangan Islam, pada 1980-an, subur pemikiran tentang Teologi Pembebasan. Sehingga suatu ketika Karl A. Steinbreenk, teolog Katolik, kaget melihat Teologi Pembebasan dibicarakan dengan bersemangat di LP3ES oleh anak muda muslim, seperti Fachry Ali dan Komaruddin Hidayat, dengan figurnya, M. Dawam Rahardjo. Ia heran Teologi Pembebasan dibicarakan dengan sangat terbuka di kalangan Islam, sementara di kalangan Katolik dibicarakan sangat hati-hati.
Tahun 1980-an memang puncak kesuburan pemikiran pembebasan di kalangan Islam Indonesia. Mungkin suasana sosial politiknya mendukung ke arah sana. Tapi pada 1990-an, gerakan ini mulai merosot, terutama setelah ICMI berdiri. Sebab Teologi Pembebasan pada akhirnya akan merefleksikan struktur kenegaraan, sementara ICMI berkepentingan dengan struktur.
Di banyak kalangan Katolik Indonesia, Teologi Pembebasan mungkin merupakan wacana keagamaan yang sangat mencerahkan dan memberi jalan bagaimana agama bisa terlibat dalam proses sosial. Keterlibatan seorang romo dalam upaya menguatkan orang marjinal, saya kira, merupakan bentuk Teologi Pembebasan. Tapi mereka sadar betul sulit mempraktekkan Teologi Pembebasan karena mereka minoritas.
Teologi Pembebasan hanya kuat di kalangan Jesuit. Karena sebagian besar yang concern terhadap pergumulan sosial adalah pastor Jesuit, seperti Romo Sandy. Dan umumnya tokoh-tokoh Teologi Pembebasan di Amerika Latin adalah pastor Jesuit.
TEOLOGI PEMBEBASAN
Diposting oleh admin on Selasa, 20 April 2010

PMII Kota Semarang adakan Malam Harlah setengah abad PMII
Diposting oleh admin on Senin, 19 April 2010
Malam rabu tepatnya di jl. madukuro IV no. krobokan semarang barat, PMII Cabang Kota Semarang mengadakan acara harlah peringatan setengah abad PMII., acara yang di hadiri dari berbagai komisariat dan warga setempat begitu meriah apalagi di tambah dengan pembacaan diba’ian dan kemudian di lanjutkan dengan acara harlah.
Acara harlah menghadirkan pembicara Maulana Habaib Umar Muthohar selaku Mabinda,Mabincab PMII. sekaligus alumni PMII Kota Semarang dalam mauidhoh HAsanahnya belian menyinggung keadaan PMII sekarang dan mmberikan gambaran bagaimana PMIIke depan dan berkembang.
PMII harus lebih mengedepankan dalam kegiatan yang bermanfaat dan pro rakyat, jangan sampai membuat sesuatu acara yang rakyat atau warga tidak menyukai apa lagi sampai mendemo. dan nilai nilai pergerakan jangan sampai hilang pmii merupakan pergerakan yang berada dalam koridor para ulama jadi jangan sampai nilai-nilai kepada ulama di tiadakn, banyak mahasiswa yang melupakn para murysid,. dan sedikit kata yang di kutip “menjadi orang penting baik tetaplebih penting menjadi orang baik”
Acara yang diikuti oelh ratusan kader PMII se Kota Semarang semakin meriah manakala nyanyian Salawat di lantumkan menambah hikmat acara yang berlangsung hingga tengah malam tersebut....
PMII Kentingan UNS Peringati Harlah Setengah Abad PMII
Diposting oleh admin
Acara peringatan harlah PMII diawali dengan yasinan, tahlilan, dan doa yang dipimpin oleh sahabat Ajie. Selesai itu semua, acara kemudian dilanjutkan dengan acara makan-makan plus diskusi, ato diskusi plus makan? :-) dengan santapan nasi keras (alias nasi yang masaknya kurang air) dan lauk tempe, serta beberapa cemilan dan es sirup yang maknyus. Kali ini ada peningkatan lauk, ada sate ayam juga. :p
Sembari ngobrol ngalor-ngidul 'khas' PMII. Yang pertama dibahas adalah progress report pembentukan 'Mahasiswa Pecinta Al-Qur'an' di Rayon FKIP UNS (17/4/2010). Kemudian juga sedikit menyinggung romansa PMII Kentingan masa lampau. Acara terus berlanjut dan ditutup secara 'formal' pukul 22.00. (diskusi informalnya masih berlanjut).
Harapan dari sahabat/i Komisariat Kentingan, dengan momentum usia emas ini, PMII semestinya bisa lebih optimal dalam memberikan sumbangsihnya kepada masyarakat, perlu ada 'khittah' untuk pergerakan PMII agar lebih menekankan pada pergerakan yang kembali kepada basis masyarakat dan tanpa terkooptasi pada kepentingan politik. (DKJE Kom Kentingan Solo)
Sejarah PMII Solo (19), PMII dan HMI pada jaman Peralihan Orla ke Orba
Diposting oleh admin on Jumat, 16 April 2010