Arah Gerakan PMII Disorot

Diposting oleh admin on Sabtu, 14 November 2009

Suara Merdeka, 19 Februari 2006

JEPARA - Setidaknya selama 20 tahun terakhir telah terjadi pergeseran arah gerakan kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Pada tahun 1970-an hingga awal 1980-an mereka lekat dengan ideologi ahlisunnah wal jamaah (aswaja) murni. Namun setelah itu mereka bersinggungan dan terpengaruh ideologi-ideologi besar dunia yang acap dicap ''kiri''.

Pergeseran ideologi itu disorot tajam anggota DPR Arif Mudatsir Mandan saat jadi pembicara dalam seminar nasional pada pembukaan Konferensi Koordinator Cabang (Konferkorcab) Ke-16 PMII di aula kampus Fakultas Kelautan dan Perikanan Undip, Telukawur, Jepara, kemarin. Pembicara lain dalam seminar "Membangun Masyarakat Indonesia Sejahtera, Demokratis, dan Berkeadilan dalam Perspektif Otonomi Daerah" itu adalah Bupati Jepara Hendro Martojo, Agus Fathudin Yusuf dari PWNU, dan Ketua KNPI Jawa Tengah Hendy Hendar Prihadi.

Arif Mudatsir menyatakan PMII sejak awal 1980-an hingga kini bersinggungan dengan ideologi-ideologi sosiologi kiri, bahkan liberalisme. Bagi anggota DPR dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu, penjelajahan ideologi ''ke luar kandang'' sah-sah saja. Namun dia meminta mereka tak melupakan ideologi baku, aswaja. ''Dua hal harus dipegang kader. Pertama, jangan merugikan orang lain. Kedua, harus tetap beragama.''

Sementara itu seusai pembukaan, empat kandidat Ketua Korcab PMII Jawa Tengah periode 2006-2008 menggelar jumpa pers untuk menyampaikan visi dan misi. Mereka adalah Suparno (Kudus), Muhammad Mahbub Zaki (Semarang), Musabihan (Cilacap), dan Kusdiyanto (Jepara).

Ketua panitia Subhan Zuhrie menyatakan agenda hari ini laporan pertanggungjawaban pengurus periode 2004-2006, pembahasan tata tertib sidang, serta pemilihan ketua dan tim formatur. Senin (20/2) sidang komisi serta pemilihan ketua umum dan formatur. (H15-53)

{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar

Bagaimana merekrut dan mengembangkan organisasi ekternal kampus di masa kini?