Kudus,
Dalam rangka memperingati Hari Lahir (Harlah) ke-50, Pengurus Koordinator Cabang PMII Jawa Tengah akan menggelar rangkaian kegiatan besar, mulai seminar, bedah buku, doa 100 hari wafatnya Gus Dur dan musyawarah Pimpinan Daerah (Muspimda). Kegiatan yang diberi tajuk Gebyar 50 tahun emas PMII ini akan dilaksanakan selama dua hari di Hotel moro seneng, Batu Raden Banyumas, Sabtu-Ahad (24-25/4.
Dalam rangka memperingati Hari Lahir (Harlah) ke-50, Pengurus Koordinator Cabang PMII Jawa Tengah akan menggelar rangkaian kegiatan besar, mulai seminar, bedah buku, doa 100 hari wafatnya Gus Dur dan musyawarah Pimpinan Daerah (Muspimda). Kegiatan yang diberi tajuk Gebyar 50 tahun emas PMII ini akan dilaksanakan selama dua hari di Hotel moro seneng, Batu Raden Banyumas, Sabtu-Ahad (24-25/4.
Dalam press release Ketua Panitia Muhammad Fatchul Munif mengatakan, peringatan 50 tahun emas PMII ini merupakan momentum strategis untuk menyiapkan kader-kader yang mampu melawan dalam “perang terbuka” di tengah kompetisi global.
“Globalisasi yang sedang berkembang ini cenderung mengusung ideologi neoliberalisme yang bisa berdampak bagi nasib bangsa Indonesia, berupa pergeseran tata nilai, ideologi dan budaya. Globalisasi bisa menjadi penjajahan gaya baru,” ujarnya seraya memberi contoh ACFTA) tahun 2010 ini .
Setidaknya, tambah pria jebolan STAIN Kudus ini, Perjuangan PMII harus terus dipertahankan idialismenya dalam membangun sistem perekonomian kerakyatan serta kepemimpinan politik indonesia yang berkualitas dan mendorong penegakan hukum yang terbebas dari mafia hukum.
”Makanya , PMII akan selalu bersinergi dengan komponen bangsa lainnya untuk membangun negeri yang bermartabat dan demokratis dan bebas korupsi,” tandas Munif .
Berkaitan peringatan harlah PMII ini , tambah munif, seluruh rangkaian sudah dipersiapkan secara matang. Pada Sabtu, 24 april 2010 agendanya adalah upacara pembukaan Muspimda, dilanjutkan dengan kegiatan bedah buku ”Ketua Partai Politik Yang Bukan Politisi” karya Prof Dr Ahmad Mubarok. Siang harinya sarasehan nasional bertema ”Pemberantasan ,afia hukum; antara harapan dan tantangan” bersama Kapolda Jateng, Kajari Jateng dan Dekan Hukum Unsoed.
Sementara, Ahad, 25 April digelar festifal budaya dan do’a perdamaian 100 hari wafatnya Gus Dur yang bersama tokoh-tokoh lintas agama mulai dari tokoh Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, Konghucu, Etnis Jawa, etnis China, etnis Arab, etnis Bugis, ras kulit putih dan ras kulit hitam.
”Dari konfirmasi tokoh-tokoh lintas agama, semua menyatakan kesiapannya untuk hadir. Acara doa ini sekaligus sebagai penutup rangkaian kegiatan harlah PMII di Jawa Tengah,” tegas Ketua Panitia Muhammad Munif seraya menambahkan muspimda diikuti 300 peserta utusan Pengurus Cabang dan Koordinator Cabang PMII Jawa Tengah. (mustearfund)
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar
Bagaimana merekrut dan mengembangkan organisasi ekternal kampus di masa kini?