BAGIAN KEDUA
URGENSI KADERISASI DI PMII
Menimbang Argumentasi Perkaderan PMII (Di kutib dari buku Pendidikan Kritis Transformatif)
URGENSI KADERISASI DI PMII
Menimbang Argumentasi Perkaderan PMII (Di kutib dari buku Pendidikan Kritis Transformatif)
Individu-individu yang membentuk komunitas PMII dipersatukan oleh konstruks ideal seorang manusia. Secara idelogis, PMII merumuskannya sebagai ulul albab-citra diri seorang kader PMII. Ulul albab secara umum didefinisikan sebagai seseorang yang selalu haus akan ilmu pengetahuan (olah pikir) dan ia pun tak pula mengayun dzikir. Dengan sangat jelas citra ulul albab disarikan dalam motto PMII dzikir, pikir dan amal sholeh. Dalam Al Qur’an secara lengkap kader ulul albab digambarkan sebagai berikut : 1. Al-Baqarah (2): 179 “dan dalam hukum qishas itu ada (jaminan kelangsungan) hidup bagimu, hai Ulul Albab, supaya kamu bertaqwa. 2. Al-Baqarah (2): 197 “ dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan sebaik-baik bekal adalah taqwa dan bertaqwalah kepada-Ku wahai Ulul Albab.” 3. Al-Baqarah (2); 296 “Allah menganugerahkan al-hikmah (kefahaman yang mendalam tentang Al-Quran dan Hadits) kepada siapa saja yang Dia kehendaki. Dan barang siapa dianugerahi al-hikmah itu, maka ia benar-benar dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya Ulul Albab-lah yang dapat mengambil pelajaran.” 4. Ali-Imran (3):190 “dialah yang menurunkan al-kitab kepada kamu. Diantra (isi)nya ada ayat-ayat muhkamah itulah pokok-pokok isi Al-Qur’an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyabihat, Adapun orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebagian ayat-ayat mutasyabihat untuk menimbulkan fitnah dan untuk mencari-cari Tugas Akhir’wilnya, padahal tidak ada orang yang tahu Tugas Akhir’wilnya kecuali Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya mengatakan: “kamu beriman kepada ayat-ayat mutasyabihat, semua itu dari sisi Tuhan kami.” Dan kami tidak dapat mengambil pelajaran (darinya) melainkan Ulul Albab.” 5. Ali Imran (3): 190 “sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi Ulul Albab.” 6. Al-Maidah (5) 100 “katakanlah : tidak sama yang buruk dengan yang baik, meskipun banyaknya yang buruk itu menarik hatimu, maka betaqwalah kepada Allah hai Ulul Albab, agar kamu mendapat keuntungan.” 7. Al-ra’d (13): 19 Adakah orang yang mengetahui bahwasanya apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu itu benar-benar sama dengan orang yang buta? Hanyalah Ulul Albab saja yang dapat mengambil pelajaran.” 8. Ibrahim (14); 52 “(Al-Quran) ini adalah penjelasan sempurna bagi manusia, dan supaya mereka diberi peringatan denganya, dan supaya mereka mengetahui bahwasanya Dia adalah Tuhan yang Maha Esa dan agar Ulul Albab mengambil pelajaran.” 9. Shaad (38): 29 “ini adalah sebuah kitab yang diturunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran Ulul Albab.” 10. Shaad (38): 29 “ dan kami anugerahi dia (dengan mengumpulkan kembali) keluarganya dan (kami tambahkan) kepada mereka sebanyak mereka pula sebagai rakhmat dari Kami dan pelajaran bagi Ulul Albab.” 11. Al-Zumar (39): 9 “(Apakah kamu hai orang-orang musrik yang lebih beruntung)ataukah orang-orang yang beribadat diwaktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhanya? Katakanlah: “adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” sesungguhnya Ulul Albab-lah yang dapat menerima pelajaran.” 12. Al-Zumar: (39): 17-18 “dan orang-orang yang menjauhi taghut (yaitu) tidak menyembahnya dan kembali kepada Allah, bagi mereka berita gembira, sebab itu sampaikanlah berita itu kepada hamba-hamba-Ku, yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka itulah Ulul Albab.” 13. Al-Zumar (39): 21 “ Apakah kamu tidak memperhatikan bahwa sesungguhnya Allah menurunkan air langit dari bumi, maka diaturnya menjadi sumber-sumber air di bumi kemudian ditumbuhkan dengan air itu tanaman-tanaman yang bermacam-macam warnanya, lalu ia menjadi kering lalu kamu melihatnya kekuning-kuningan, kemudian dijadikan-Nya hancur berderai-derai. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi Ulul Albab.” 14. Al-Mu’min (40): 53-54 “ dan sesungguhnya telah Kami berikan petunjuk kepada Musa, dan kami wariskan taurat kepada Bani Israil untuk menjadi petunjuk dan peringatan bagi Bani Ulul Albab.” 15. Al-Talaq (65):10 “ Qallah menyediakan bagi mereka (orang-orang yang mendurhakai perinath Allah dan rasul-Nya) azab yang keras, maka bertaqwalah kepada Allah hai Ulul Albab, yaitu orang-orang yang beriman. Sesungguhnya Allah telah menurunkan peringatan kepadamu.” Dari elaborasi teks di atas, komunitas ulul-albab dapat dicirikan sebagai berikut : (secara skematik dapat dirumuskan dalam bagan) a. Berkesadaran histories-primordial atas relasi Tuhan-manusia-alam. b. Berjiwa optimis-transedental atas kemampuan mengatasi masalah kehidupan/. c. Berpikir secara dialektis. d. Bersikap kritis. e. Bertindak Transformatif Sikap atau gerakan seperti ini bisa berinspirasi pada suatu pandangan keagamaan yang transformatif. Nah, Ulul Albab adalah orang yang mampu mentransformasikan keyakinan keagamaan atau ketaqwaan dalam pikiran dan tindakan yang membebaskan: , melawan thaghut. Kegelisahan Kaderisasi Di PMII Latar belakang Calon anggota Hasil Kenapa Terjadi Harusnya bagaimana ? Kategori Calon anggota Motivasi a. Inventarisasi pemetaan dan pemilahan problem pengkaderan Latar belakang Kader Motivasi Hasil - Santri NU - Gaul, orang bebas - Ikut-ikutan Teman - Ekonomi Menengah Ke bawah - Abangan - Masyarakat pedalaman (desa) - Masyarakat Tradisionalis - Aktualisasi diri, - Aktif di NU, - Tertarik dengan figur, - Ikut teman - Tertarik dg PMII - Belajar organisasi - Belajar Islam - Pinter - Demo - Banyak pengalaman - Anti Muhammadiyah/kelompok kanan - Kekuasaan/politik/batu loncatan - Mendapatkan sesuatu yang baru - Biasa saja - kurang agresif - Militan - Setengah-Setengah - Tidak aktif lagi di PMII b. Mengapa hal-hal tersebut di atas terjadi. c. Anatomi setrategis kaderisasi Kader Keterangan Anatomi Setrategis Kaderisasi Identitas kultural Problem perbedaan latar belakang calon anggota Citra PMII yang tidak agamis Tawaran belajar paket agama Pendekatan santun Merebut mesjid kampus Etos kerja Agama aplikatif Kebanggaan beragama Agama Tawaran apa yang ingin dipelajari oleh anggota berbasis kampus umum (Shalat, mengaji, menjadi Khotib dsb) Kegiatan di daerah Cara pandang Kampus Agama : Agama sebagai ilmu Kampus Umum : Ritual, spritual Kepentingan : Teosentris, Antroposentris Perlu fase-fase dalam pembelajaran agama, teologi – antriposentri Perlu mentoring untuk membina mereka Formulasi pengkaderan PMII yang beragam atau latar belakang yang anggota beragam Aktualisasi diri Ruang Aktualisasi: Wadah, jaringan. Pelatihan dan gerakan Identifikasi minat dan bakat Akses politik - PMII jadi batu loncatan atau itu adalah dampak = rawan sehingga ada masalah baru - Tidak ada modul bagi politisi - PMII memberi ruang untuk - Isu strategis: ruang aktualisasi politik bagi kader - Contoh ruang : partai di kampus-ruang alternatif, BEM - diaspora \ - Politik eksternal : PMII menyiapkan ruang untuk berkompetisi - Matri : Manajemen konflik/manajemen Forum - Apa kepentingan PMII? Politik kampus dengan pembelajaran ketrampilan berpolitik. - Ansos Politik Pribadi Media pembelajaran Politik eksternal Politik Mahasiswa (DPRD, Birokrasi) (BEM, Internal) - Materi : merebut politik kampus - Wacana politik : materi
(dikirim oleh Irfan Rosyadi, PKC PMII Jateng MK 06-08)
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar
Bagaimana merekrut dan mengembangkan organisasi ekternal kampus di masa kini?