PENGKADERAN NON FORMAL DAN INFORMAL Sistem pengkaderan PMII selain mengenal pengkaderan formal basic juga mengenal pengkaderan non-formal dan informal. Sistem pengkaderan yang selama ini dilakukan oleh PMII baik formal, non-formal dan informal, sebagian besar hanya berorientasi untuk mengembangkan kapasitas kader agar mampu mengisi ruang-ruang yang ada di PMII baik struktural maupun kultural berdasarkan dengan pemetaan dan kecenderungan kader serta mainstream besar PMII. Dengan Pola dan sistem pengkaderan seperti ini, akan terjadi banyak penumpukan kader di dalam tanpa ada upaya setrategis untuk melakuakn pembagian medan dan distribusi kader. Sehingga didalam PMII mempunyai kecenderungan terjadinya perebutan medan sesama kader. (SMS : Sahabat Makan Sahabat). Pendidikan dan pelatihan non-formal maupun informal perlu dilakukan dan menjadi setrategis karena sebagai wahana untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan kader pada aras pengembangan kapasitas, skill pribadi (sesuai dengan kecenderungan dan keahlian fakultatif kader) serta memenuhi kebutuhan-kebutuhan organisasi yang tidak hanya berorientasi untuk mengisi ruang-ruang kosong PMII (struktural dan kultural) tetapi harus dengan cara pandang ke depan dalam wilayah yang lebih besar dan setrategis. Sehingga pendidikan dan pelatihan ini harus, juga harus mampu memberikan ruang akselerasi kader diluar keluarga besar NU, yang tentunya berangkat dari pemetaan terhadap kelompok-kelompok setrategis. Dengan pola ini diharapkan PMII mampu berperan dalam melakukan distribusi kader di semua lini. A. KADERISASI INFORMAL Dasar filosofi mengenai urgensinya kaderisasi informal ini adalah adanya keresahan bersama dalam keluarga besar PMII tentang adanya penurunan kwantitas kader secara sistematis. Sehingga terjadi ketidak seimbangan antara rekruitmen kader dengan output yang dihasilkan dari PMII. MAPABA PKD PKL Dari gambar tersebut di atas, bisa bisa melihat bahwa dari proses pengkaderan formal basic yang dialakukan oleh PMII (Mapaba, PKD dan PKL) terjadi penurunan kwantitas kader. Indikator yang mungkin bisa di jadikan sebagai ukuran adalah terjadinya penurunan jumlah peserta pelatihan, dari Mapaba, PKD dan PKL.Padahal idealnya adalah tetap terjadinya kontinyuitas pengkaderan badik dari sisi jumlah maupun kapasitas kader secara sistematis, sebagaimana idealnya yang tergambar dalam ruang-ruang kosong tersebut. Maka pengkaderan informal lebih diorientasikan untuk menjaga ritme pengkaderan PMII (kwantitas dan kapasitas) dengan mengisi ruang-ruang kosong (lihat gambar di atas) sehingga mampu terjadi keseimbangan antara input dengan out put kader juga kesinambungan terhadap kerja-kerja besar PMII untuk melaksanakan kaderisasi serta mendistribusikan kader di semua lini. Beberapa kegiatan pengkaderan informal antara lain : No Bentuk Orientasi Jenis Kegiatan 1 Pra Mapaba 1. Untuk sosialisasi dan memperkenalkan tahap awal keberaaan PMII 2. Perekrutan kader 1. Bimbingan test masuk perguruan tinggi 2. Penyebaran selebaran , buletin dan pamflet 2 Small Group 1. Untuk melakukan internalisasi nilai dan ideologi 2. Pendalaman materi dan meningkatkan kapasitas keilmuan dan pengetahuan 3. Ruang dan wahana untuk melakukan refleksi dan evaluasi bersama 4. - Terbentuknya komunitas-komunitas kecil di PMII yang akan melakukan pengkajian dan merespon berbagai perkembangan dan isue-isue yang terjadi, baik lokal, nasional maupun global 1. Diskusi 2. Bedah buku Nb : Kegiatan ini bisa dilaksanakan pada kegiatan-kegiatan Follow Up pasca pengkaderan formal (Mapaba, PKD dan PKL) 3 Aksi-Aksi Sosial 1. Untuk meneguhkan komitmen dan visi kerakyatan PMII 2. Ruang aktualisasi kader-kader PMII di lapangan 3. Merebut simpati massa 1. Bakti sosial 2. Live In 3. Bazar 4 Struktur Kekeluargaan 1. Terbangunya ikatan emosional antara kader PMII maupun dengan pengurus 2. Terbangunya kebersamaan yang kuat 1. Silaturahmi 2. Tadabur alam 3. Study tour 4. Study banding 5 Politik Distribusi Kader 1. Mencari dan membuka ruang baru untuk pendistribusian kader 2. Merebut kepemimpinan seperti kepemimpinan di kampus 3. Media pembelajaran kader 4. - Terciptanya kantong-kantong massa mahasiswa 1. Pelibatan kader dalam kepanitiaan kegiatan 2. Mendidtribusikan kader pada kelompok-kelompok setrategis di kampus dan lainnya 6 Dll - - B. Kaderisasi Non-Formal Kaderisasi Non-Formal lebih di tujukan untuk memenuhi dan menfasilitasi kebutuhan-kebutuhan kader, seperti pengembangan diri, skill dal lain-lain. Sehingga perlu di desain agar kaderisasi non-formal yang dilakukan benar-benar berangkat dari hasil pemetaan terhadap bakat-minat dan kecenderungan kader. Hal ini menjadi setrategis, karena sebagai proses dan tahapan awal untuk mencari medan dan mendistribusikan kader pasca PMII. Pada fase ini, kaderisasi juga di rancang untuk melakukan pembacaan terhadap statak gerakan PMII sekarang dan ke depan, sebagai upaya untuk mencari posisioning PMII, yang keberadaanya sudah tidak bisa dipisahkan dari persoalan sejarah masa lalu serta dinamika nasional dan global. Beberapa bentuk kagiatan dari kaderisasi non-formal adalah : No Kegiatan Orientasi Output Dan Out Come Pelaksanaan 1 Palatihan Ke-Islaman 1. Memberikan pemahaman tentang, prinsip dan nilai-nilai universalitas Islam 2. Mencapai keseimbangan pemahaman tentang Islam antara kampus agama dan kampus umum 1. Kader memahami prinsip dan nilai-nilai universalitas Islam 2. Kader memiliki pemahaman atas pluralitas agama 3. Toleransi sesama dan antar umat beragama Pasca Mapaba / Pasca PKD 2 Pelatihan Bahasa Asing 1. Memiliki kepampuan terhadap bahasa-bahasa asing 1. Kader mampu menulis dan berbicara bahasa asing 2. Kader yang siap berkompetisi dengan organisasi dan lembaga-lembaga lain Pasca Mapaba / Pasca PKD atau Pasca PKL 3 Pelatihan Administrasi dan Manajemen 1. Memberikan pemahaman atas administrasi, keorganisasian dan managerial organisasi 2. Mampu menutupi kelemahan-kelemahan administrasi di PMII yang merupakan masalah klasik PMII 1. Kader mampu melakukan managerial organisasi 2. Adanya rasa dan penghargaan terhadap administrasi dan manajemen keorganisasian Pasca Mapaba / Pasca PKD 4 Pelatihan Jurnalistik 1. Agar kader memuliki pemahaman tentang jurnalisme 2. Agar mampu membaca logika dan nalar media 1. Kader yang mampu membaca realitas media dan maenstream besar media dan jurnalisme 2. Mempunyai media publik yang bisa diakses oleh kader dan masyarakat sebagai sebagai upaya untuk ikut membangun dan menguasai opini publik Pasca Mapaba / Pasca PKD 5 Kursus Politik HAM dan Demokrasi 1. Membangun pengetahuan dan prinsip-prinsip politik, HAM dan Demokrasi 2. Membedakan dan memahami nalar dan logika politik 3. Mampu menguasai atau mengambil kepemimpinan kelompok-kelompok setrategis baik dikampus maupun di gerakan 1. Memiliki pemahamahan yang memadai tentang politik; HAM dan Demokrasi 2. Mengetahui relasi politik dan kekuasaan 3. Mengetahui tentang etika politik dan kekuasaan 4. Mengenal, menyadari dan memahami hak-hak politiknya sebagai warga negara 5. Mampu membedakan antara praktik politik yang etis dan distorsi dalam politik Pasca PKD atau Pasca PKL 6 Pelatihan Analisa Sosial 1. Mampu membaca dan menganalisa siyuasi sosial baik yang terjadi di lokal, nasional maupun globa 2. Pembacaan yang diharapkan mampu memberikan input terhadap stratak PMII untuk menempatkan posisioning PMII 1. Memiliki wawasan yang memadai tentang konsep analisis sosial dan kelompok strategis 2. Memahami model-model, fungsi, prinsip-prinsip, dan langkah-langkah analisis sosial, terutama untuk melakukan pemetaan (poleksosbud) kelompok strategis di masyarakat lokal 3. Memiliki kesadaran kritis dan kepekaan tinggi terhadap gejala perubahan sosial yang terjadi di masyarakat di mana dia berada (tingkat lokal) Pasca PKD atau Pasca PKL 7 Pelatihan Advokasi (Buruh, Nelayan, KMK, Lingkungan, Petani, kebijakan publik dll) 1. Meneguhkan komitmen visi kerakyatan PMII 2. Memahami Advokasi (Buruh, Nelayan, Petani, KMK, Kebijakan Publik, Lingkungan dll) 1. Mampu melakukan Advokasi 2. Bisa melakukan pendampingan terhadap masyarakat Pasca PKD atau Pasca PKL 8 Pelatihan CO 1. Bisa melakukan pengorganisasian di masyarakat 1. Miliki wawasan yang memadai tentang konsep pengorganisasian masyarakat; 2. Memahami fungsi, prinsip-prinsip, model-model pendekatan dan langkah-langkah dalam melakukan pengorganisasian masyarakat; Pasca PKD atau Pasca PKL 9 Manajemen Komunikasi 1. Mampu melakukan komunikasi yang sistematis dan efektif 2. Menguasai dan membangun opini di masyarakat 3. Terbangunnya jaringan setrategis 1. mengetahui konsepsi dan arti penting retorika, manajemen issues dan jaringan informasi strategis (JIS); 2. Tembangunnya opini publik; Pasca Mapaba / Pasca PKD 10 Sekolah Filsafat Dan Teori–Teori Sosial 1. Membangun kembali citra PMII sebagai kelompok intelektual 2. Menjadikan landasan filsafat dan teori sosial dalam merumuskan stratk PMII 1. Memiliki pemahaman yang memadai tentang konsepsi dasar ideologi, filsafat dan teori-teori sosial lainnya Pasca Mapaba / Pasca PKD 11 Pendidikan Seni dan Budaya 1. Membuka ruang baru bagi PMII 2. Memenuhi kebutuhan-kebutuhan kader yang konsen terhadap dunia seni dan budaya 1. Terbentuknya kemunitas seni dan budaya di PMII seperti kelompok teater, rebana dll Pasca Mapaba / Pasca PKD 12 Pelatihan Gender 1. Membangun kesetaraan Gender 1. Pengakuan terhadap hak, ruang dan partisipasi perempuan Pasca Mapaba / Pasca PKD 13 Pelatihan Metodologi penelitian 1. Menutupi dan mengisi ruang-ruang kosong PMII khususnya mengenai metodologi penelitian 1. Peran dan andil PMII dalam melakukan penelitian-penelitian sebagai alat bantu dalam malaukan analisa dan merumuskan stratk Pasca Mapaba / Pasca PKD atau Pasca PKL 14 Pelatihan Kefasilitatoran 1. Terjadinya regenerasi 2. Terorganisirnya pelatihan-pelatihan di PMII 3. Tercapainya target-target pelatihan dan pendidikan lainnya 1. Adanya instruktur-instruktur yang handal dan memenuhi kualifuikasi Pasca Mapaba / Pasca PKD 15 Petatihan-pelatihan fakultatif 1. PMII memiliki kader-kader yang ahli terhadap disiplin dan skill tertentu 2. Untuk mempersiapkan distribusi kader 1. Kader yang ahli dalam disiplin ilmu dan skill tertentu, seperti ekonomi, hukum, teknik, kewirausahaan dll Pasca Mapaba / Pasca PKD atau Pasca PKL 16 Dll (di kirim Oleh Irfan Rosyadi, PKC PMII Jateng MK 06-08)
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar
Bagaimana merekrut dan mengembangkan organisasi ekternal kampus di masa kini?