Negeri Busung

Diposting oleh admin on Rabu, 02 Juli 2008

Oleh Umi Marwah *
Rindang, hujan melekat di puncak Sahara…
Kian tebal dalam riuh senyap
Membawa kalbu terpatah impian
Pudar, terhembus sinar mentari di kejauhan…
Sebrang
Terimbun dalam punggung yang pada Saturday
Saat akan gemuruhnya tak terkendali…
Luruh beriring dengan ayat-ayat nyata
Ikatan itupun pudar
Menggema berbareng dengan padat pikir remang
Sumpah dalam menjelang ajal
Sekonyong dengan nadi tak terpatah kenyataan
Busung perut mereka bukan kelaparan
Alir darah kau membawanya ke tempat itu
Negeriku negeri busung
Busung kelaparan dan busung kekenyangan
Masih ku pegang kendali di pedati yang ku tumpangi saat ini
Sesekali ku tengok kanan-kiri dngan pikir was-was
Kembali kuraih bidik jalan yang kadang lena
Ku cengkram erat bersama gundukan yang kadang menghilang
Kembali ku kenali dirimu-diriku
Sebongkah bara yang kadang membantu diriku
Tak tau kapan akan luluh
Rentan kesunyian di iring binger kamuflase
Bukan sejarah, ingat & kasunyatan
Biro Advokasi & Kebijakan Publik
PKC PMII Jawa Tengah

{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar

Bagaimana merekrut dan mengembangkan organisasi ekternal kampus di masa kini?